memang benar ketika hening
kita bisa mengukur waktu
ketika hening
hanya kerjernihan yang nampak jelas
di mata hati
Hari ini hening, bening
aku bertutur kepada Sang Hidup
karena sudah banyak waktu yang ia beri
terbuang percuma
Aku mengukur waktu
Hari ini hening, bening
aku serahkan segala bentuk
keegoisanku kepada alam
yang ternyata tidak pernah berjarak
meski cuma sejengkal
lalu bayang jernih itu
mengembang di pelupuk mata
Tuhan...
untuk semua waktu
yang telah aku buang percuma
kesalahan yang selalu membayang
Maka aku mencoba bertanya;
akankah Kau beri aku waktu lagi
untuk membuatnya tak lagi percuma
untuk beratus lebih ego
yang membesar terus setiap harinya
Maka aku mencoba bertanya;
Masih akankah Kau beri aku simpati dan
kerendahan hati
untuk membaginya kepada semua yang membutuhkan
kepada sahabat, teman, kerinduan dan kepercayaan
Tuhan...
aku masih berjalan-jalan dalam bayang
sungguh sulit bagiku memastikan sesuatu itu nyata
walau sesungguhnya aku tahu benar itu nyata adanya
aku membutakan mata dan mata hati
berharap dan selalu yakin
Kau akan memberi kemurahan untuk mengampuni
Tuhan...
aku masih di sini
terus mencoba mendekat kepadamau
dalam perlindungan dan kasihmu
Terimakasih untuk selalu menjagaku
sampai detik usiaku
Kau masih di sini
Tidak akan melepaskanku
walau aku cuma seonggok daging yang
kerdil, kotor dan sombong...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment