Friday, September 29, 2006

Happy Wedding...





Jangan pernah berhenti
menjaga cinta yang ditumbuhkan bersama
di ladang harapan...
ketika kesadaran untuk merengkuh waktu berdua
lalu mencoba mengikatnya dalam satu janji suci
membuka awal hidup yang baru,
mengalir deras dan menggebu-gebu
ingin segera termaknai

Bukalah terus lahan dan ladang itu
cintailah tanah tempatnya hidup dan berpijak
rindukanlah hujan dan panas yang akan datang beriringan
sebagai bagian dari proses pertumbuhannya
siapkanlah hati yang bersih dan jiwa yang kuat
dari sepasang kekasih
yang memilih untuk menunggu benih kesabaran
hingga menuainya menjelma menjadi keajaiban

Maka akan hadir dan hidup sebuah pohon cinta
untuk kehidupan...

untuk kehidupan
untuk kehidupan
bukan hanya untuk kekasih yang berjanji
tetapi lebih dari itu
untuk dunia yang damai mencinta
dan cinta yang menghidupi

Semoga buah hati akan memperindah dan meramaikan ranting-rantingnya
juga menguatkan akar-akarnya
akar-akar penerus hidup yang baru dan akan berulang kembali
seperti masa sebelumnya.


puisi yg aku tulis utk Novi, seorang teman baik yang baru saja melangkah ke kehidupan baru, Menikah...
kaget juga waktu tau dia minta aku bikin puisi en karikatur untuk hadiah pernikahannya. gak nyangka kenangan-kenangan 6 tahun yang lalu, waktu satu kantor sama novi, masih ada di harinya. thank u, appreciate that and
here it is, nov....just for u...happy wedding!

Thursday, September 28, 2006

*Asking u



Sering aku bertanya
apakah lazim seorang ksatria
berlari menghindari kenyataan
lalu bersembunyi pada relung-relung proteksi
yang ia ciptakan sendiri
dengan seratus lebih ego yang ia tumbuhkan
karena ternyata ia tidak berani katakan
bahwa cintanya telah hidup dalam hatiku...

Lalu karena sebuah ekspresivitas yang aku ucapkan,
ia jadi kehilangan egonya sebagai laki-laki
karena sebuah kenyataan yang harus aku ungkapkan
bahwa ia pun aku cintai lebih dari kata yang aku ucapkan kepadanya

sebuah sinkrositas yang masuk akal, bukan?
sebuah ketidaksengajaan yang harus aku sampaikan
karena aku hanya ingin jujur
memaknai hati...

*puisi ke dua yang tercecer di kamarku, tanggal pembuatan dan subjeknya lagi-lagi sama ^_^
hanya coretan waktu dalam hari....tapi sungguh aku sedang rindu padanya...

* Coretan waktu

Lalu kau jadi begitu NAIF!!!
serasa tak pernah ada yang terjadi di antara kita
hanya sekedar coretan waktu yang begitu saja tercipta...

Padahal,
telah kusisipkan cinta di dalamnya
ku tambahkan rindu di alur perjalanannya
ku jaga
agar coretan waktu itu menjadi lebih bermakna
dengan berbuncah-buncah rasa sayang
yang sengaja kusisakan
agar arus tempat mimpi kita tidak meluap-luap
tetapi juga tidak menjadi kering

Lalu kau jadi begitu NAIF!!!
mencoba hilangkan semua kenangan tentang rasa itu
yang tidak pernah aku paksakan hadir
hanya mengalir saja, melewati pematang harapan
tempat mimpi dan cita-cita berkejaran dalam hidup

Tetapi aku memilih untuk tidak menjadi NAIF
dengan menafikkan itu semua

biarlah semua kusimpan dalam rongga jiwa
dan bila sewaktu-waktu kau ingin mencabut kenaifanmu
masih kau temukan coretan waktu itu dalam diriku...


* puisi lama yang tercecer di kamar tidurku, dibuat di tahun 2004. Sempet aku baca berulang-ulang
sambil ketawa tapi juga kangen sama laki-laki yang jadi subjek puisiku itu. Dulu sempet punya ekspektasi
yg besar sama dia. Kenangan dan perjalanan waktu yang kita berdua jalani saat itu, cukup membuat aku berharap
tentang masa depan bersamanya...
tapi, sekali lagi, masa depanku belum berkoneksi dengan masa depannya...
Tuhan yang mengatur, Tuhan yang memilihkan...
semua hanya sanggup jadi coretan waktuku, saja....
Life goes on...and still searching....